Sekitar 3 hari yang lalu, aku melihat sebuah acara televisi
di stasiun swasta sejenis reality show. Biasanya aku jarang liat acara seperti
itu. Tapi saat itu aku melihat kejadian yang sangat menggugah hatiku. Begini
ceritanya:
Di suatu desa ada seorang anak perempuan kecil yang tinggal
bersama seorang wanita tua yang nota bene kemampuan ekonomi mereka di bawah
rata – rata. Perempuan kecil itu tetap bersekolah walaupun dengan fasilitas
buku alat tulis menulis dan transport seadanya.
Wanita tua itu di umurnya yang sudah di penghujung usia,
tetap semangat bekerja walaupun kesehatannya menurun. Tidak lain semangat
bekerjanya ialah karena ingin memenuhi kebutuhan dari seorang anak perempuan
ini. (pertamanya aku pikir wanita tua itu adalah neneknya,namun ternyata,.,.,.,.)
Pada pertengahan acara, anak tersebut mengatakan bahwa
wanita tua itu bukanlah neneknya melainkan “mbok”nya dalam kata lain
“pengasuhnya waktu kecil”. Hatiku langsug tersentak mendengarnya. Bagaimana
bisa seorang anak kecil tinggal bersama orang lain yang sudah se “sepuh” itu
yang nota bene bukan sanak saudaranya. Lalu dimana ibunya????
Anak itu kembali bercerita bahwa justru ibunya lah yang
mengusirnya dari rumah, lalu “mbok”nya itulah yang merawatnya dan membawanya ke
rumah “mbok”nya itu.
Miris mendengarnya ada ibu yang setega itu.
Setelah ditanya lagi “apakah kamu tidak dendam pada ibumu?”.
Anak itu dengan polosnya menjawab “tidak kak”. “kenapa dek?”. “karena aku takut
DOSA kak”
Begitu mulia hati anak ini,.,.,.
Sekarang bagaimana dengan saya dengan kita yang memiliki
orang tua yang masih mengijinkan kita untuk tinggal di rumahnya yang masih
mengijinkan kita untuk mendengarkan omelan2 mereka. Namun kita malah dendam dan
ingin pergi dari rumah karena kita merasa benar dan sudah dewasa. Tidak bisakah
kita bersyukur dengan apa yang kita miliki?? Karena kadang ada orang lain yang
sangat mengharapkan apa yang telah kita miliki saat ini,.,. tidak bisakah kita
berhenti mengeluh??? Tidak bisakah kita untuk sejenak merenungi berkat apa saja
yang telah kita terima dari Tuhan?? Tidak bisakah kita mengingat betapa
berharganya kedua orang tua kita??
Karena sekarang aku menyadari kejadian yang dialami oleh
anak itu sedikit mirip dengan apa yang ku alami saat aku kecil. Namun aku
kembali ke pangkuan ibuku sampai saat ini, berkat nenekku (nenekku asli) dan
“mbok”ku (pengasuhku waktu kecil).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar